“Semua pihak harus menjadikan Maluku sebagai Darussalam atau Daerah yang aman, damai, sejahtera dan bermanfaat, dengan demikian Maluku yang aman, nyaman, damai dan sejahtera harus menjadi habitus dan karakter bagi semua warga masyarakat, berbasis pada nilai-nilai universal agama” ungkap Sadali dalam sambutan pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke 30 Provinsi Maluku di Lapangan Merdeka, Kota Ambon Sabtu, (22/6) malam.
Pelaksanaan even keagamaan seperti MTQ, mempunyai posisi yang sangat vital dan strategis dalam rangka pembangunan mental spiritual bangsa, karena masalah moral atau mental spiritual, akan sangat menentukan masa depan peradaban bangsa ini.
Suatu bangsa akan tetap eksis atau terkenal, karena budi pekertinya, tetapi kalau budi pekertinya hancur, maka bangsa itu akan hancur bersama hancurnya budi pekerti itu.
Pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti ini tidak membuat kita terjebak pada acara seremonial saja, melainkan dapat menangkap makna dan intisarinya, serta berimplikasi secara signifikan terhadap pembangunan akhlak dan peradaban bangsa ini.
Menurutnya, pelaksanaan MTQ sejatinya dapat meninggalkan jejak-jejak peradaban, yang ditandai dengan terjadinya perubahan pola pikir, kebiasaan, karakter dan pola hidup, yaitu dari pemikiran yang sempit kepada pemikiran yang terbuka dan transformatif, dari pola hidup yang konfliktual kepada kehidupan yang rukun dan damai.
Sejatinya nilai-nilai Al-Qur’an harus dihidupkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah ciri masyarakat madani atau Bertamaddun yaitu masyarakat berkeadaban tinggi yang akan memancarkan nilai-nilai kasih sayang, kemanusiaan, kedamaian, persaudaraan, kebersamaan, keadilan, kejujuran, kemajuan, kemakmuran, serta ketulusan atay keikhlasan di dalam menyangga peradaban masyarakat ini.
“Semoga pada MTQ ini, dapat melahirkan Generasi Qur’ani, yaitu generasi yang punya kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual, sebagai modal sosial untuk membangun Maluku yang lebih maju dan sejahtera,”pesannya.
Untuk diketahui, MTQ ke-30 tahun 2024 diikuti 11 Kabupaten/Kota se-Maluku, antara lain Kabupaten Kepulauan Tanimbar 20 orang, Kabupaten Maluku Barat Daya 12 orang, Kabupaten Buru 32 orang, Kabupaten Buru Selatan 19 orang, Kabupaten Kepulauan Aru 24 orang, Kabupaten Maluku Tenggara 38 orang, Kabupaten Seram Bagian Barat 40 orang, Kabupaten Seram Bagian Timur 32 orang, Kabupaten Maluku Tengah 46 orang, Kota Tual 46 orang, dan Kota Ambon 41 orang.
Semua peserta mengikuti tujuh cabang / golongan mata lomba antara lain, Tilawah Al’Quran, Hifzil Qur’an, Qiraat, Fahmil Qur’an, Syarhil Quran, Penulisan Karya Ilmiah Al-Quran dan Khat Al-Quran. MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.