Kepala DPPKB Malra Thalib Renhoran menjelaskan, pelayanan program KB dan KR yang dilaksanakan pihaknya berdasarkan surat perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Nomor : 104/KB.06/J2T/2025 tanggal 21 Februari 2025 perihal penyampaian pencatatan pelaporan pelayanan KB dan Kespro di pasar tradisional.
“Selain itu, kegiatan ini menindaklanjuti materi yang disampaikan kepala BKKBN kepada kepala daerah saat mengikuti retret di Akademi Militer Magelang. Bupati Maluku Tenggara berkesempatan bertemu kepala BKKBN dan menyatakan kesiapan terhadap pelaksanaan program ini,”kata Renhoran.
Melansir dari infopublik.id, tujuan kegiatan antara lain ingin memberikan pelayanan yang baik kepada pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Malra sebagai salah upaya mengurangi prevalensi stunting.
Dia mengungkapkan keinginan masyarakat menggunakan kontrasepsi jenis implant lebih banyak ketimbang jenis yang lain.
Hal ini disebabkan sekali menggunakan implant lebih aman dan nyaman sampai dengan lima tahun. Implant termasuk dalam metode kontrasepsi jangka panjang sedangkan suntik dan pil termasuk metode jangka pendek.
“Wakil Bupati berniat menyaksikan langsung kegiatan ini namun karena beliau hendak ke Magelang sehingga menugaskan Plt.Sekretaris Daerah untuk mewakili beliau”imbuhnya.
Pelayanan program KB dan KR melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Maluku Tenggara.
Renhoran berharap Maluku Tenggara bisa menjadi pilot project dalam pelayanan program KB dan KR di Provinsi Maluku.
“Mengingat pelayanan program KB dan KR sangat bermanfaat kepada masyarakat maka kami akan melakukan kegiatan ini secara berkelanjutan sesuai visi dan misi bupati-wakil bupati” ujarnya.
