Independen Dalam Pemberitaan, Bupati Ajak Media Sejukkan Maluku Tenggara

Independen Dalam Pemberitaan, Bupati Ajak Media Sejukkan Maluku Tenggara.
Langgur, harianmaluku.com - Bupati Maluku Tenggara Drs. Hi. Muhammad Thaher Hanubun meminta dukungan media cetak dan elektronik untuk independen mengupdate pemberitaan yang baik bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Thaher mengaku, media memegang peranan penting dalam memberikan informasi sejuk dan berkualitas untuk membuka lapangan pekerjaan di Bumi Larvul Ngabal.

"Teman teman media cetak elektronik, tolong kabarkan berita yang baik. Teman-teman hadir di Maluku tenggara untuk memberikan penyejukkan, memberikan berita-berita yang segar yang bagus supaya orang datang mau berinvestasi disini," ujarnya usai mengikuti sumpah adat di Taman Land Mark Langgur Jumat, (28/3).

Bagi Hanubun, upaya pemulihan konflik pasca bentrok di Kabupaten Maluku Tenggara sudah dilakukan sebagaimana mestinya dengan berbagai upaya pendekatan yang dilakukan antar Pemuda, Kepala Ohoi/Orang Kai dan Raja selaku pimpinan tertinggi di Ratschap.

"Jangan kita berupaya untuk menjelekkan Maluku Tenggara di mata nasional. Kita akan susah. Untuk itu sekali lagi dengan segala rendah hati saya memohon kepada rekan rekan media cetak dan elektronik tolong buka hati dan independen tetap menyampaikan pikiran-pikirannya ke Nasional atau berita Maluku," ajak Thaher Hanubun.

Menurutnya, perimbangan informasi dan pemberitaan media adalah tujuan akhir untuk mengembalikan wajah Maluku Tenggara kearah yang lebih baik.

"Berita yang kira-kira ya independen, tidak memojokkan seseorang dan tidak memojokkan Pemerintah Daerah. Kalau memojokkan pribadi saya itu biasa tapi daerah jangan dirugikan," ucap Hanubun.

Sebagai lambang daerah, Thaher berkomitmen menghibahkan dirinya seutuhnya untuk masyarakat Maluku Tenggara dengan tetap menghargai perbedaan pendapat di masyarakat. Namum, terlepas dari itu ada aturan yang mengatur cara hidup masyarakat Kei untuk hidup berdampingan dalam satu kesatuan Ain Ni Ain.

"Saya lambang daerah, kalau bapak Prabowo itu lambang Negara. Saya lambang Kabupaten maluku tenggara, ketika saya dihina, dicaci dan dimaki sudahlah saya minta distop. Negara ini Negara hukum, Negara yang punya aturan dan hidup orang kei hidup orang kei ini luar biasa saling menghormati, saling menjaga satu dan yang lain. Ot dadad Nadtul Dituntunan maka lahirlah lagu Vadad Vil-vil itu," kupas Bupati dua periode itu.

Pemerintah Daerah lanjut Hanubun tidak lupa akan tanggung jawabnya terhadap terhadap para korban konflik di Maluku Tenggara. Hal-hal lain yang belum terselesaikan akan diselesaikan dengan melibatkan peran tokoh pumuda, tokoh agama, Kepala Ohoi, Orang Kai dan Raja.

"Jadi, saya dan Ketua DPRD dan Anggota DPRD sebagai mitra kami akan bekerja terus dan tidak akan terpengaruh dengan kondisi kondisi itu. Tapi hal hal yang kami nanti akan menyelesaikan bersama dewan raja kami selesaikan, termasuk tanggungjawab sebagai pimpinan daerah terhadap mereka-mereka yang terdampak daripada kejadian kemarin," pintanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Orang Kai Ohoingur Woma Fangfur dan para Raja Ur Siuw-Lor Lim serta jajaran Forkopimda yang telah berusaha semaksimal mungkin merendam situasi lewat sumpah adat yang dilaksanakan hari ini.

"Saya atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan terima kasih dan rekan rekan Forkopimda juga rin wut naa Woma fangfur ni sik sikat fut ni fangnanan dan insyaallah akan kedepan kita lakukan terus pembenahan-pembenahan," tutupnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR