Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun dan Charlos Viali Rahantoknam sesaat sebelum memasuki ruangan sidang Paripurna DPRD Kab.Malra Jumat, (7/3). Sumber: Diskominfo Malra.
Langgur, harianmaluku.com - Komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat adalah nilai penting dari perjuangan M. Thaher Hanubun dan Charlos Viali Rahantoknam untuk daerah ini. Patut diakui, bahwa disamping berbagai kemajuan yang sudah dicapai, tentu masih terdapat tantangan dan permasalahan yang dihadapi.
"Oleh karena itu, beberapa isu penting yang meliputi kemiskinan, pengangguran dan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan termasuk revitalisasi nilai budaya serta pengelolaan lingkungan hidup, menjadi tema sentral dalam pemerintahan periode ini," kata Bupati Maluku Tenggara (Malra) dalam sidang Paripurna serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Malra masa jabatan
2025-2030 diruang sidang utama DPRD Malra Jumat, (7/3).
Thaher mengatakan, beberapa fokus penting yang akan diprioritaskan antara lain yaitu komitmen untuk bekerja demi kepentingan masyarakat Maluku Tenggara.
"Sebagai kepala daerah, saya selalu teringat akan pidato bapak Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan pada Sidang Paripurna MPR RI dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Periode
2024-2029, beliau mengatakan: "Kita harus selalu ingat, setiap pemimpin dalam setiap tingkatan harus selalu ingat, pekerjaan kita, harus untuk rakyat, bukan kita bekerja untuk diri kita sendiri, bukan kita bekerja untuk kerabat kita, bukan kita bekerja untuk pemimpin-pemimpin kita. Pemimpin yang harus bekerja untuk rakyat," tegas Thaher Hanubun.
Pesan ini lanjut Bupati, selalu menjadi pedoman bagi Thaher-Viali dalam menjalankan roda pemerintahan daerah. Pesan ini juga yang harus menjadi pedoman bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
"Bahwa tugas Pemerintah Daerah, adalah mengabdi pada masyarakat, bukan bekerja untuk diri sendiri, bukan bekerja untuk kerabat, bukan untuk pemimpin, tapi bekerja demi masyarakat Maluku Tenggara," ungkap Hanubun.
Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai yang diberikan refleksi pada pelaksanaan Ret-reat Kepala Daerah yang diikuti di Magelang.
"Selama mengikuti retret bersama 503 kepala daerah di Akademi Militer Magelang, saya merasakan adanya ikatan yang kuat sebagai pejabat negara meskipun kami berasal dari latar belakang berbeda," sebutnya.
Ia menjelaskan bahwa sesuai pesan Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan hal yang sama bahwa terlepas dari asal daerah, suku, adat istiadat, dan agama yang berbeda, seluruh Kepala Daerah telah menjadi satu keluarga besar Nusantara.
Retreat ini juga memberikan perspektif baru, tentang pentingnya membangun chemistry yaitu, ikatan emosional yang kuat guna mewujudkan kerjasama yang solid. Tidak hanya kerja sama dengan Pemerintah Pusat, tetapi juga kerja sama dengan sesama kepala daerah yang menghadapi masalah serupa.
"Pelajaran berharga ini akan saya terapkan di Maluku Tenggara pemangku melalui penguatan kerjasama dengan seluruh kepentingan tanpa memandang perbedaan. Di tengah keberagaman masyarakat kita, maka prinsip tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance akan menjadi prioritas," ujar Hanubun.
Pasangan dengan jargon MTH-VR itu berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang dijalankan selalu berpihak pada
kepentingan rakyat.
"Karena sebagaimana pesan Bapak Presiden, kita semua dipilih rakyat dan bertugas sebagai pemimpin rakyat," pungkasnya.